ITU INI , BEGITU BEGINI
Kau membisik, Kau memanggil,
Cuba mengheretku ke ruang fantasi,
Bicaramu menggoda, Semua bagai indah,
Hanya madah sia-sia, Racun berbisa..
Cuba mengheretku ke ruang fantasi,
Bicaramu menggoda, Semua bagai indah,
Hanya madah sia-sia, Racun berbisa..
(CHORUS):
Itu ini begitu begini, Beza persepsi di sana-sini,
Cara dia dan cara mereka, Masing-masing punya citarasa,
Itu ini begitu begini, Gosip sensasi di sana-sini,
Kisah dia cerita mereka, Tak peduli benar atau dusta..
Cara dia dan cara mereka, Masing-masing punya citarasa,
Itu ini begitu begini, Gosip sensasi di sana-sini,
Kisah dia cerita mereka, Tak peduli benar atau dusta..
(VERSE 1)
Aku merenung ke luar tingkap
Memikirkan masa aku yang kian singkat
Merancang usaha aku yang perlu ditingkat
Terkenang masa lalu yang lebih ringkas.
Pesanan ringkas di alat komunikasi,
Bisik belakang lagi gosip sensasi
Dulu geli hati pernah ku minati
Yang dahulu manis kini aku rasa basi,
Bila diumpankan secebis umpatan,
Yang lebih penting lebih senang dilupakan,
Yang gangsa digilap kita sangka emas,
Kaca dikejar yang berlian lekas terlepas
Nasi yang dikendong senang tercicir
Bila sibuk mengejar madu mengalir dari bibir
Yang dijual murah untuk beli sepah,
Hingga tubuh kebulur, dan rohani resah
Memikirkan masa aku yang kian singkat
Merancang usaha aku yang perlu ditingkat
Terkenang masa lalu yang lebih ringkas.
Pesanan ringkas di alat komunikasi,
Bisik belakang lagi gosip sensasi
Dulu geli hati pernah ku minati
Yang dahulu manis kini aku rasa basi,
Bila diumpankan secebis umpatan,
Yang lebih penting lebih senang dilupakan,
Yang gangsa digilap kita sangka emas,
Kaca dikejar yang berlian lekas terlepas
Nasi yang dikendong senang tercicir
Bila sibuk mengejar madu mengalir dari bibir
Yang dijual murah untuk beli sepah,
Hingga tubuh kebulur, dan rohani resah
(Chorus)
Itu ini begitu begini, Beza persepsi di sana-sini,
Cara dia dan cara mereka, Masing-masing punya citarasa,
Itu ini begitu begini, Gosip sensasi di sana-sini,
Kisah dia cerita mereka, Tak peduli benar atau dusta.
Cara dia dan cara mereka, Masing-masing punya citarasa,
Itu ini begitu begini, Gosip sensasi di sana-sini,
Kisah dia cerita mereka, Tak peduli benar atau dusta.
(VERSE 2)
Satu masa dulu kita dua sejoli,
di antara hobi, bercerita di kedai kopi
Hingga pukul 2 3 4 5 pagi,
Malam tua tapi kita masih muda lagi
Gerak pantas mulut manis bila ada gadis,
Macam baju tukar laju biar mereka menangis,
Tak heran ada yang lain lain,
Kita saing bukan sukan hanya main main,
Bukan tempat aku untuk mencemuh mencaci,
Tapi aku bukan, lelaki itu lagi,
Kau ada hidup kau aku punya hal sendiri,
Lihat aku punya masjid indah yang terdiri,
Jauh sekali tempat aku mengadili
Tapi aku harap kau pandai membawa diri,
Kalau jumpa diluar pasti bertegur sapa,
Jemput ke rumah aku kalau ada masa,
di antara hobi, bercerita di kedai kopi
Hingga pukul 2 3 4 5 pagi,
Malam tua tapi kita masih muda lagi
Gerak pantas mulut manis bila ada gadis,
Macam baju tukar laju biar mereka menangis,
Tak heran ada yang lain lain,
Kita saing bukan sukan hanya main main,
Bukan tempat aku untuk mencemuh mencaci,
Tapi aku bukan, lelaki itu lagi,
Kau ada hidup kau aku punya hal sendiri,
Lihat aku punya masjid indah yang terdiri,
Jauh sekali tempat aku mengadili
Tapi aku harap kau pandai membawa diri,
Kalau jumpa diluar pasti bertegur sapa,
Jemput ke rumah aku kalau ada masa,
(BRIDGE):
Helah dan dusta punca sengketa,
Menghancurkan segala,
Bawa sengsara dan airmata..
Menghancurkan segala,
Bawa sengsara dan airmata..
(Chrous X2)
Itu ini begitu begini, Beza persepsi di sana-sini,
Cara dia dan cara mereka, Masing-masing punya citarasa,
Itu ini begitu begini, Gosip sensasi di sana-sini,
Kisah dia cerita mereka, Tak peduli benar atau dusta
GURUKU
Wahai guru yang dikasihi,
Engkaulah pelita diri ini,
Menerangi hati nurani,
Moga dirimu dirahmati
Engkaulah pelita diri ini,
Menerangi hati nurani,
Moga dirimu dirahmati
Ya Allah peliharalah guruku,
Agar dipimpin terus hambaMu,
Agar terhindar dari Neraka,
Moga dibukakan pintu Syurga
Agar dipimpin terus hambaMu,
Agar terhindar dari Neraka,
Moga dibukakan pintu Syurga
Tak terbalas jasamu
Berkorban jiwa raga
Mendidik anak bangsa
Jadi insan berguna
Berkorban jiwa raga
Mendidik anak bangsa
Jadi insan berguna
Keikhlasan di hati
Hulur bakti dan budi
Kau penyambung warisan
Ilmu cahaya hati
Hulur bakti dan budi
Kau penyambung warisan
Ilmu cahaya hati
Ampunkanlah wahai guruku,
Kesilapan anak-anakmu,
Ku serahkan jiwa ragaku,
Agar terdidik nafsu liarku
Kesilapan anak-anakmu,
Ku serahkan jiwa ragaku,
Agar terdidik nafsu liarku
Dengan izin Allahu Rabbi,
Engkaulah guru yang sejati,
Engkau bersabar mendidik kami,
Moga dirimu diberkati
Engkaulah guru yang sejati,
Engkau bersabar mendidik kami,
Moga dirimu diberkati
Datang dengan harapan, (Bridge)
Pulang bawa kejayaan,
Anugerah yang diimpikan
Pulang bawa kejayaan,
Anugerah yang diimpikan
Tiada ulasan:
Catat Ulasan